pusat perhatian budaya
Budaya Indonesia Jadi Pusat Perhatian di Ajang World Cultural Dakar
Indonesia yang ditampilkan di ajang "World Cultural Month 2018 Dakar" menjadi pusat perhatian dan favorit pengunjung pameran yang digelar di Ibu kota Negara Senegal.
Berbagai keragaman dan keunikan budaya mulai dari dekorasi khas Bali, gamelan Jawa, hingga kain songket, ulos, batik dipajang sebagai dekorasi dan tidak dijual menghiasi booth Indonesia mengundang kekaguman pengunjung dan banyak yang berminat membelinya, kata Pensosbud Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Dakar, Dimas Prihadi kepada Antara London, Senin.
KBRI juga memamerkan berbagai kerajinan ukiran, patung kayu loroblonyo, burung garuda, dinding dengan latar belakang batik parang juga ditampilkan poster pariwisata, selain itu alunan lagu Bali menambah kentalnya nuansa Indonesia.
KBRI juga memamerkan berbagai kerajinan ukiran, patung kayu loroblonyo, burung garuda, dinding dengan latar belakang batik parang juga ditampilkan poster pariwisata, selain itu alunan lagu Bali menambah kentalnya nuansa Indonesia.
Dalam setiap partisipasinya di ajang, KBRI Dakar menampilkan makanan khas Indonesia, yang menginspirasi panitia mengajak peserta lain memamerkan kuliner khas negara.
Hal yang selalu ditunggu-tunggu pengunjung kuliner khas Indonesia seperti nasi goreng ayam, mie goreng udang, serta sate ayam. Berbagai kuliner khas Indonesia laris manis diserbu pengunjung.
Direktur ISD sekaligus Ketua penyelenggara, Alan Knobloch, mengatakan booth Indonesia selalu menjadi favorit pengunjung World Cultural Month dan berharap partisipasi Indonesia.
Puncak kegiatan festival budaya yang diadakan di International School of Dakar (ISD) ini adalah defile budaya pakaian negara peserta. Pada defile ini, anggota DWP KBRI Dakar yang diketuai Ibu Febie Mansyur bersama staf KBRI ambil bagian dengan menampilkan pakaian daerah dari berbagai provinsi di Indonesia.
Direktur ISD sekaligus Ketua penyelenggara, Alan Knobloch, mengatakan booth Indonesia selalu menjadi favorit pengunjung World Cultural Month dan berharap partisipasi Indonesia.
Puncak kegiatan festival budaya yang diadakan di International School of Dakar (ISD) ini adalah defile budaya pakaian negara peserta. Pada defile ini, anggota DWP KBRI Dakar yang diketuai Ibu Febie Mansyur bersama staf KBRI ambil bagian dengan menampilkan pakaian daerah dari berbagai provinsi di Indonesia.
Dubes Mansyur mengatakan, partisipasi KBRI Dakar dalam acara ini sangat penting guna memperkenalkan Indonesia secara lebih luas terutama dari aspek budaya. Ajang promosi tersebut diharapkan dapat memberikan daya tarik bagi warga Senegal dan asing untuk datang ke Indonesia, baik untuk berwisata maupun membeli produk.
KBRI Dakar juga mempromosikan pencalonan Indonesia untuk menjadi Anggota Tidak Tetap DK PBB Periode 2019 -2020 dengan memajang standing banner bergambarkan kepedulian tentara nasional Indonesia yang tergabung dalam operasi perdamaian PBB.
KBRI Dakar juga mempromosikan pencalonan Indonesia untuk menjadi Anggota Tidak Tetap DK PBB Periode 2019 -2020 dengan memajang standing banner bergambarkan kepedulian tentara nasional Indonesia yang tergabung dalam operasi perdamaian PBB.
World Cultural Month merupakan ajang prestisius yang diadakan setiap tahun untuk mempromosikan keunikan budaya masing-masing negara kepada masyarakat dan ekspatriat di Dakar.
Partisipasi KBRI Dakar merupakan keenam kalinya secara berturut-turut sejak 2013 sebagai tamu kehormatan. ISD merupakan sekolah swasta internasional di Dakar, Senegal, yang kurikulumnya didasarkan pada Amerika, dengan jenjang sekolah mulai tingkat pra-sekolah sampai tingkat 12 dengan komposisi murid yang beragam terdiri dari 55 negara.
Partisipasi KBRI Dakar merupakan keenam kalinya secara berturut-turut sejak 2013 sebagai tamu kehormatan. ISD merupakan sekolah swasta internasional di Dakar, Senegal, yang kurikulumnya didasarkan pada Amerika, dengan jenjang sekolah mulai tingkat pra-sekolah sampai tingkat 12 dengan komposisi murid yang beragam terdiri dari 55 negara.
Komentar
Posting Komentar